Bienvenue ami ...
Thankyou for visiting my blog. Have a good thing here. God bless you.

Tuesday, November 23, 2010

Tuhan-nya miss itu siapa sih ...?


Sharing / Dialog Iman 
Monica Maria Meifung - Jakarta, 2008

Sejak permulaan tahun 2000, saya bersama teman-teman komunitas melayani pendampingan belajar untuk 60-80 anak dari keluarga pra-sejahtera di daerah ‘agak kumuh’ di Jakarta Pusat. Kami menyediakan diri selama 3 jam setiap hari minggu (14.00–17.00) untuk membawa nilai-nilai Kerajaan Allah melalui tindakan menemani mereka belajar, bermain, memberi makan, memberi obat, dan sebagainya.
Cukup banyak anak yang setia dari awal, mulai dari mereka berusia 6 tahun sampai menginjak usia SMP kelas 2. Dalam suatu kurun waktu, dari minggu ke minggu hampir selalu ada anak yang penasaran dan bertanya : “miss, miss agamanya apa sih ?” Kami sepakat untuk mewartakan Kabar Baik bukan lewat penyebaran pelajaran agama, karena lingkungan kami amat homogen : 95% penduduk asli betawi, muslim. 
Sebulan yang lalu, saya dikejutkan oleh seorang anak perempuan, Santi, 13 tahun (nama samaran) yang tiba-tiba berdiri di depan saya, membentangkan tangannya dan menyodorkan mukanya kepada saya untuk minta dipeluk dan dicium. Berkali-kali ia minta, ia bilang : “peluk saya dong miss, enak dan hangat”, dan ia juga mencium saya. Lalu dengan tidak terduga ia bilang : “miss, kenapa sih selama ini miss nggak pernah ceritera tentang agamanya miss ? Tuhannya miss itu siapa dan kaya apa ?” Berhari-hari tidur saya ‘terganggu’ karena memikirkan pertanyaan anak perempuan itu. Tindakannya membawa saya kepada suatu kenangan :
   Sejak usia 25 tahun saya sudah tak punya ayah-ibu, dalam doa dan meditasi saya selalu membayangkan berdiri di depan Tuhan Yesus, merasakan Dia memeluk dan mencium saya dengan kehangatannya, memuaskan dahaga dan lapar saya akan kasih sayang sampai saya dimampukanNya untuk membagi kehangatan itu kepada sesama.
   Selama 8 tahun saya tidak pernah menceriterakan Kisah Kristus secara verbal dalam pelayanan menemani anak-anak itu belajar, namun tindakan Santi meyakinkan saya bahwa kehangatan Kristus yang merasuk dalam diri kami, ikut menjalari jiwa dan tubuhnya, yang memungkinkan ia untuk mulai menangkap bahwa “Ada Seorang Pribadi” di belakang kami, dan memungkinkan dia untuk memulai suatu proses pencarian yang tidak boleh dianggap sepele : “Tuhan-nya miss itu siapa dan kaya apa ?”, katanya. Saya percaya, Tuhan sendiri akan menemani proses pencarian seorang Santi dalam seluruh hidupnya. Saya menemukan mutiara Kerajaan Allah dalam dirinya. Saya mendapat perspektif baru akan ceritera Yesus tentang si pemuda kaya yang menjual seluruh harta miliknya untuk membeli mutiara itu …. Terima kasih Tuhan..

No comments: